DI MESIR KBRI KAIRO APRESIASI PERAN LAZIS ASFA BERIKAN BEASISWA PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA INDONESIA

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo mengapresiasi peran Lazis Assalam fil Alamin (ASFA) yang mendorong percepatan dan pertum­buhan sumber daya manusia Indo­nesia di masa depan dan memperkuat kelem­ba­gaan melalui beasiswa pendidikan. Para pe­nerima beasiswa ini sebanyak 250 orang yang merupakan ma­hasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) di Kairo, Lutfi Rauf, mengatakan pemberian beasiswa ini adalah bentuk nyata dan kontri­busi Lazis Assalam Fil Alamin terhadap program stra­tegis pemerintah Indonesia, yaitu pe­ngem­­bangan sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan, termasuk pengiriman calon-calon pemimpin masa depan Indonesia ke Al-Azhar. “Harapan kita, langkah dan program Lazis ASFA ini ditiru oleh berbagai lembaga pemberi beasiswa lainnya. Kita harus melihat langkah ini sebagai investasi masa depan, bukan semata-semata dilihat sebagai pengeluaran dana” di­sampaikan Dubes Lutfi pada acara Seminar Internasional Pemikiran dan Peradaban Islam dan Peluncuran Beasiswa Pendidikan di Ge­dung Al-Azhar Convention Center (ACC), Kairo, pada Minggu (6/8).

Pada kesempatan ini, Ketua ASFA Foun­da­tion, Komjen. Pol. (Purn.), Dr. Syafruddin Kambo, M.Si., yang menjadi pembica­ra utama pada seminar internasional ini meng­ingatkan tentang peluang dan tantangan bangsa Indonesia menghadapi bonus demografi pada 2030 hingga 2045. “Pemuda hari ini memiliki nilai strategis, karena merekalah yang nanti akan mengisi ruang-ruang peran kebangsaan pada 2045. Karenanya, mereka perlu disiapkan dari sekarang,” ungkap Syafruddin. Syafruddin menegaskan, salah satu fokus ASFA Foundation adalah pengembangan sum­ber daya manusia bangsa Indonesia. “Melalui beasiswa ini, kader-kader pesantren dan lem­baga pendidikan Islam diharapkan dapat men­dorong pertumbuhan sumber daya insani di masa depan dan memperkuat kelembagaan,” ujarnya.

Senada dengan hal itu, Rektor Universitas Al-Azhar, Salamah Daud, juga menyampaikan bahwa Al-Azhar memberikan beasiswa juga kepada seluruh mahasiswanya dari berbagai bangsa, termasuk dari Indonesia. “Al-Azhar menyambut baik setiap mahasiswa yang ingin menimba ilmu agar kelak mereka dapat menye­barkan risalah Islam yang wasathiyyah yang di­ajarkan oleh Al-Azhar,” tegasnya. Rektor Universitas Al-Azhar mengapresiasi peran Lazis ASFA melalui beasiswa-beasiswa yang diberikan kepada para mahasiswa. “Mem­beri beasiswa kepada mahasiswa pada hake­katnya adalah sedang berinvestasi kebaikan untuk dunia akhirat, yang pahalanya terus akan mengalir dan tiada terputus. Hal tersebut karena membekali mahasiswa dengan ilmu dan pengetahuan, yang dapat menjamin keber­langsungan peradaban agama Islam,” imbuh Rektor Salamah. Rektor Salamah juga mengapresiasi dan membanggakan mahasiswa Indonesia. Menu­rutnya, mahasiswa Indonesia memiliki banyak keunggulan, terutama pada kesungguhannya dalam belajar dan pada ketinggian akhlak dan sopan santunnya.

Penasehat Grand Syaikh, Nahlah As-Shaidy, juga mengapresiasi program beasiswa yang diberikan oleh Al-Azhar dan ASFA Foundation. “Kerja sama seperti ini yaitu antara Al-Azhar dan ASFA dapat menjadi model kolaborasi stra­tegis dalam membangun SDM umat di masa depan,” tukasnya. Al-Azhar menurut Nahlah As-Shaidy adalah lembaga pendidikan bereputasi tinggi, yang terus melahirkan para ilmuwan dan ulama sejak lebih dari 1000 tahun yang lalu.

Seminar Internasional Pemikiran dan Per­adaban Islam dengan tema Peran Alumni Al-Azhar dalam Membangun Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045 ini dihadiri oleh 2500 mahasiswa Indonesia di Al-Azhar Kairo, Mesir. Acara ini dimeriahkan dengan penghargaan dan hadiah berupa umroh dari Lazis ASFA ke­pada lulusan Al-Azhar jenjang S1 hingga S3 yang mendapatkan predikat summa cumlaude.

Lazis ASFA juga memberikan hadiah dan doorprize kepada mahasiswa yang dibagikan dalam bentuk umrah dan voucher untuk pem­belian buku dan kitab guna meningkatkan kua­litas akademik. Hadir dalam acara ini juga, Rektor UNIDA Gon­tor, Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmi Zarkasyi, M.Ed., M.Phil., Ketua Dewan Pengawas Syariah Lazis ASFA, K.H. Anang Rikza Masy­hadi, Ph.D.; dan Ketua Nadzir Wakaf ASFA, Irjen. Pol. (Purn.) Mas Gun­tur Laupe, S.H., M.H.; serta jajaran pengurus Yaya­san ASFA lainnya.

“Pemuda hari ini memiliki nilai strategis, karena merekalah yang nanti akan mengisi ruang-ruang peran kebangsaan pada 2045. Karenanya, mereka perlu disiapkan dari sekarang,”

Reviews

68 %

User Score

4 ratings
Rate This