DI TIONGKOK ASFA FOUNDATION JAJAKI KERJASAMA BERKELANJUTAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH XINJIANG

ASFA Foundation melebarkan jaringannya dengan menjajaki kerja sama berkelanjutan dengan Pemerintah Daerah Xinjiang, Tiongkok. Hal ini disampaikan Ketua ASFA Foundation, Komjen. Pol. (Purn.), Dr. Syafruddin Kambo, M.Si.,  seusai bertemu dengan Vice Chairman of The CPPCC Xinjiang Committee, President of Xinjiang Institute, Ab­dureqip Tomurniaz, di Urumqi, ibukota Provinsi Xinjiang, Kamis (19/10).

Menurut Syafruddin, selain bidang pendi­dikan kerja sama berkelanjutan yang bisa di­­wujudkan dengan Xinjiang adalah bidang sum­ber daya manusia dan teknologi. “Tadi sudah ditawarkan kerja sama di bi­dang teknologi agriculture dan geologi. Selain itu pendidikan keislaman, yang tentu akan dipe­lajari lebih mendalam karena budaya di Xinjiang dan budaya di Indonesia tentu berbeda,” kata Syafruddin lewat keterangan tertulisnya.

Syafruddin menambahkan yang tak kalah penting adalah kerja sama membangun sumber da­ya manusia yang berkelanjutan dan unggul. “Itu akan segera kita lakukan bersama-sama,” tambah Syafruddin. Misi ASFA Foundation uta­manya adalah misi pendidikan, memba­ngun sumber daya ma­nusia Indonesia yang unggul, misi kemanusiaan dan per­damaian. Oleh karena itu, mari kita sama-sama satukan pem­ba­­ngun­an opini, baik itu di Indonesia mau­pun di global.

Dalam pertemuan terse­but, Pe­me­rintah Xinjiang menje­laskan secara gamblang ten­tang daerah­nya, mulai dari geo­­grafi, demo­grafi, biografi sampai dengan perkembang­an­nya sampai dengan per­adab­­an­nya dan seka­ligus juga secara lengkap me­nyampaikan keluh kesah dan sebagainya. Toleransi antar umat beragama di Xinjiang cukup baik. Masjid ada di mana-mana, gereja ju­ga ada. Pemakaman Islam ada, baik di desa desa maupun di kota-kota. Kemudian makanan halal juga tersedia dengan baik. Islam berkembang dengan baik dengan toleransi yang kuat. “Tidak ada tem­pat buat terorisme ataupun radikalisme,” kata Syafruddin.

Dalam kunjungan ke Xinjiang, Syafruddin didampingi tokoh agama dan guru besar se­perti: Bapak Tomi Winata, Gus Luqman Al Hakim, Gus Akomadin Shofa, Kyai Anang Rikza Masyhadi, Habib Ali Bahar, Habib Geys, Prof. Hamid Fahmi Zar­kasy, dan Prof. Sangidu. Selain itu ikut juga Irjen Pol (Purn). Drs. Mas Guntur Laupe, Irjen Pol (Purn) Drs. Nur Windiyanto, MM., H. Buyung Wijaya, H. Said Aldi Alidrus, Ecep S. Yasa, ustadz Pangeran Arsyad Ihsanulhaq, H. Rimanda Pri­mawan, Anizar Masyhadi dan H. Aditya Nadhil.

Reviews

53 %

User Score

2 ratings
Rate This